Kemarin Ternyata Bukan Hari Baik
Tuesday, May 20, 2008
Kemarin ternyata bukan hari baik. Kemarin hari baik memang tapi hanya sampai tengah hari. Kemarin hari mujur saya memang tapi hanya saat saya menemukan berkas pendukung data tugas akhir (TA) saya di lemari berdebu Depo Lokomotif bagian jalan dan jembatan PT KAI yang beralamatkan di Sidotopo. Hari baik memang saat sebelumnya itu, karena selama sebulan bolak balik kantor DAOP PT KAI area stasiun Gubeng akhirnya proposal TA saya disetujui KASI SDM yang ruwet, dan akhirnya bisa mengambil data di kantor Sidotopo itu.
Hari baik saya memang karena di depo loko Sidotopo, para birokratnya lebih ramah dari si KASI SDM di gubeng yang membuat saya cemas hingga berpikir urung ambil TA jembatan kereta api. Hari baik saya memang kemarin, karena selama perjalanan setelah mendapat data saya menyanyi2 sambil menyetir motor. HAri baik saya memang tiba dikampus dilirik gadis berbaju merah yang benar saya belum kenal. Hari baik saya memang kemarin, tapi hanya sampai disana.
Tugas saya dua belum tergarap. Saya memang menggampangkan karena berpikiran teman2 kontrakan untuk ngerjakan bareng tugas-tugas itu. Lebih ringan jika dikerjakan bersama-sama memang. Lebih senang juga jika sudah ada yang selesai mengerjakan. Gotong Royong itu prinsip sederhananya. Tapi itu gak berlaku dihari itu. Kontrakan sepi. Banyak yang penganut hari kecepit nasional rupanya. Hanya sedikit yang mau masuk kuliah malam harinya. Dengan sisa personil yang ada kami mengerjakan tugas langkah demi langkah. Ada dua tugas yang harus dikumpulkan malamnya. Dan kami belum semua. Kegiranganku dapat data TA yang kudamba sirna seketika. Kami Gotong Royong kebut tugas. Indahnya dunia mahasiswa.
Hari ini semakin kacau lagi dengan tidak masuknya saya ke laboratorium struktur, tempat saya cari duit. Ibu Endah telepon ditengah genting ngerjakan tugas. Saat itu teman2 histeris karena pusing dengan tugas. ada yang teriak saat si Ibu kepala laboratorium itu menelpon. Parahnya, nomor telepon lab lupa saya masukkan di phonebuk HP baru saya. saya kira hanya telpon dari orang yang minat dengan handphone lawas yang saya jual, tapi sudah laku siangnya. Saya jawab sekenanya. Eh ternyata Ibu Endah yang meminta saya ikut survei proyek di Bali weekend depan. Dan artinya dua pekan saya tidak rehat sama sekali. Lengkap sudah kebahagiaan ini.